Jenjang Pendidikan
Indonesia
Di Indonesia, jenjang pendidikan dimulai dari Kelompok Bermain (2 tahun), Taman Kanak-kanak (2 tahun), Sekolah Dasar (6 tahun), Sekolah Menengah Pertama (3 tahun), Sekolah Menengah Atas atau Sekolah Menengah Kejuruan (3 tahun), dan diakhiri dengan pendidikan tinggi atau kuliah (4 tahun).
Singapura
Di Singapura, jenjang pendidikan terdiri dari Pra Sekolah atau Pre-school (3 tahun), Sekolah Dasar atau Primary (6 tahun; 4 tahun pendidikan dasar dan 2 tahun masa orientasi), Sekolah Lanjutan atau Secondary (5 tahun), Persiapan Pendidikan Tinggi atau Pre-college (3 tahun), dan pendidikan tinggi atau kuliah (4 tahun).
Perbedaan utama antara kedua negara ini adalah bahwa di Singapura, anak-anak mulai sekolah di tingkat preschool sejak usia 3 tahun dan melanjutkan ke primary school selama 6 tahun. Setelah itu, mereka melanjutkan ke jenjang secondary yang merupakan gabungan antara SMP dan SMA selama 5 tahun. Di Indonesia, jenjang pendidikan lebih tersegmentasi dengan durasi yang berbeda pada setiap tingkatannya.
Kurikulum dan Metode Pengajaran
Indonesia
Kurikulum di Indonesia sering mengalami perubahan dan penyesuaian. Saat ini, Kurikulum Merdeka yang diterapkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi bertujuan untuk memberikan fleksibilitas kepada sekolah dalam mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan konteks lokal. Metode pengajaran di Indonesia cenderung lebih tradisional dengan fokus pada hafalan dan ujian tertulis.
Singapura
Di Singapura, kurikulum lebih stabil dan terstruktur dengan baik. Sistem pendidikan di Singapura sangat menekankan pada STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) dan penggunaan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar. Metode pengajaran di Singapura lebih interaktif dan berfokus pada pemahaman konsep serta aplikasi praktis dari pengetahuan yang dipelajari.
Ujian dan Evaluasi
Indonesia
Di Indonesia, ujian nasional seperti Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) dan Ujian Nasional (UN) telah dihapus dan digantikan dengan Asesmen Nasional yang meliputi Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar. Evaluasi siswa lebih berfokus pada penilaian formatif dan sumatif yang dilakukan oleh guru di sekolah.
Singapura
Di Singapura, ujian utama yang dihadapi siswa adalah Primary School Leaving Examination (PSLE) yang diadakan pada akhir primary school. Selain itu, siswa juga menghadapi ujian O-Level dan A-Level pada jenjang secondary dan pre-college. Evaluasi di Singapura sangat ketat dan berfokus pada pencapaian akademik serta kemampuan siswa dalam menerapkan pengetahuan yang telah dipelajari.
Kualitas Guru dan Pelatihan
Indonesia
Kualitas guru di Indonesia masih menjadi tantangan besar. Banyak guru yang belum memiliki kualifikasi yang memadai dan kurang mendapatkan pelatihan profesional yang berkelanjutan. Pemerintah Indonesia terus berupaya meningkatkan kualitas guru melalui berbagai program pelatihan dan sertifikasi.
Singapura
Di Singapura, kualitas guru sangat diutamakan. Guru-guru di Singapura harus melalui proses seleksi yang ketat dan mendapatkan pelatihan profesional yang berkelanjutan. Pemerintah Singapura juga menyediakan berbagai program pengembangan profesional untuk memastikan bahwa guru-guru selalu up-to-date dengan metode pengajaran terbaru dan perkembangan dalam bidang pendidikan.
Infrastruktur dan Fasilitas
Indonesia
Infrastruktur pendidikan di Indonesia masih sangat bervariasi. Di kota-kota besar, sekolah-sekolah umumnya memiliki fasilitas yang memadai, namun di daerah-daerah terpencil, banyak sekolah yang masih kekurangan fasilitas dasar seperti ruang kelas yang layak, laboratorium, dan perpustakaan.
Singapura
Di Singapura, hampir semua sekolah dilengkapi dengan fasilitas yang sangat baik. Setiap sekolah memiliki ruang kelas yang modern, laboratorium sains, perpustakaan, dan fasilitas olahraga yang lengkap. Pemerintah Singapura sangat berkomitmen untuk menyediakan lingkungan belajar yang kondusif bagi semua siswa.
Hasil dan Prestasi
Indonesia
Prestasi pendidikan di Indonesia masih tertinggal dibandingkan dengan negara-negara lain di Asia Tenggara. Berdasarkan survei Programme for International Student Assessment (PISA), kemampuan siswa Indonesia dalam membaca, matematika, dan sains berada di peringkat bawah dari 78 negara. Pemerintah Indonesia terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui berbagai reformasi dan program peningkatan mutu.
Singapura
Singapura dikenal sebagai salah satu negara dengan sistem pendidikan terbaik di dunia. Dalam survei PISA, siswa Singapura selalu menempati peringkat atas dalam hal kemampuan membaca, matematika, dan sains. Keberhasilan ini tidak lepas dari komitmen pemerintah Singapura dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan fokus pada pengembangan kemampuan siswa secara holistik.
: Esai Edukasi
: Sindo News
: Mahasiswa Indonesia