Cara Mengecek Kesehatan dan Performa eMMC dan UFS pada Perangkat Android Anda: Panduan Lengkap

Doni Kwandi

Memeriksa kesehatan dan performa penyimpanan internal perangkat Android Anda, baik itu eMMC (embedded Multi-Media Controller) atau UFS (Universal Flash Storage), sangat penting untuk memastikan kinerja optimal dan mencegah kehilangan data. Baik eMMC maupun UFS merupakan jenis memori flash yang digunakan untuk menyimpan sistem operasi, aplikasi, dan data pengguna pada smartphone dan tablet. Namun, keduanya memiliki perbedaan signifikan dalam hal kecepatan dan performa. Artikel ini akan menjelaskan secara detail bagaimana Anda dapat memeriksa kesehatan dan performa penyimpanan internal Anda, baik itu eMMC maupun UFS, menggunakan berbagai metode dan tools.

1. Mengenal eMMC dan UFS: Perbedaan Kunci

Sebelum kita membahas cara pengecekan, penting untuk memahami perbedaan mendasar antara eMMC dan UFS. Pemahaman ini akan membantu Anda menginterpretasikan hasil pengecekan dengan lebih baik.

eMMC (embedded Multi-Media Controller): eMMC merupakan teknologi penyimpanan yang lebih lama dan lebih lambat dibandingkan UFS. Ia terintegrasi langsung ke dalam chip sistem-on-a-chip (SoC) dan menggunakan antarmuka bus yang lebih lambat. Kecepatan baca dan tulisnya relatif lebih rendah, sehingga dapat menyebabkan lag dan kinerja yang kurang optimal, terutama pada perangkat kelas bawah atau perangkat yang sudah tua. Keunggulan eMMC adalah biaya produksinya yang lebih murah.

UFS (Universal Flash Storage): UFS merupakan teknologi penyimpanan yang lebih baru dan jauh lebih cepat daripada eMMC. UFS menggunakan antarmuka bus yang lebih cepat dan arsitektur yang lebih canggih, menghasilkan kecepatan baca dan tulis yang jauh lebih tinggi. Ini berarti aplikasi akan terbuka lebih cepat, game akan berjalan lebih lancar, dan secara keseluruhan perangkat akan terasa lebih responsif. Namun, UFS biasanya lebih mahal untuk diproduksi dibandingkan eMMC.

BACA JUGA:   Paket 2.5 GB Tri Hilang: Apa yang Terjadi dan Bagaimana Mengatasinya?

Mengetahui jenis penyimpanan yang digunakan pada perangkat Anda merupakan langkah pertama yang krusial dalam proses pengecekan. Informasi ini biasanya dapat ditemukan di spesifikasi perangkat atau melalui aplikasi informasi sistem.

2. Menggunakan Aplikasi Pengujian Performa Penyimpanan

Berbagai aplikasi di Google Play Store menawarkan fitur untuk menguji dan menganalisis performa penyimpanan internal perangkat Anda. Aplikasi-aplikasi ini umumnya memberikan informasi mengenai kecepatan baca dan tulis, serta kesehatan keseluruhan penyimpanan. Beberapa aplikasi populer yang dapat Anda gunakan antara lain:

  • A1 SD Bench: Aplikasi ini memberikan pengujian yang komprehensif mengenai kecepatan baca dan tulis sekuensial dan acak. Hasilnya akan menunjukkan angka yang dapat dibandingkan dengan benchmark lain dan memberikan gambaran jelas mengenai performa penyimpanan Anda.

  • AndroBench: Mirip dengan A1 SD Bench, AndroBench menyediakan benchmark yang akurat dan mudah dipahami untuk kecepatan baca dan tulis. Antarmuka yang user-friendly memudahkan pengguna untuk memahami hasil pengujian.

  • Storage Test: Aplikasi ini menawarkan serangkaian tes untuk mengevaluasi performa penyimpanan, termasuk kecepatan baca/tulis, akses acak, dan latensi. Hasilnya dapat membantu mengidentifikasi potensi bottleneck pada sistem.

Cara penggunaan aplikasi-aplikasi ini umumnya sederhana. Setelah diinstal dan dijalankan, Anda hanya perlu memulai tes. Aplikasi akan melakukan serangkaian pengujian dan menampilkan hasilnya dalam bentuk grafik dan angka. Perbandingan angka-angka ini dengan benchmark lain (yang mungkin tersedia di dalam aplikasi atau di situs web lain) akan memberi Anda gambaran tentang performa penyimpanan Anda dibandingkan dengan perangkat lain. Ingatlah bahwa hasil pengujian akan bervariasi tergantung pada jenis penyimpanan (eMMC atau UFS), model perangkat, dan kondisi perangkat.

3. Memanfaatkan Command Line Interface (CLI)

Bagi pengguna yang lebih familiar dengan command line interface (CLI), Anda dapat menggunakan perintah tertentu untuk memeriksa informasi tentang penyimpanan internal. Metode ini mungkin memerlukan akses root pada perangkat Anda. Perlu diingat bahwa melakukan root pada perangkat Anda dapat membatalkan garansi dan meningkatkan risiko kerusakan perangkat jika tidak dilakukan dengan hati-hati.

BACA JUGA:   Aplikasi Multiple Panoramic: Membuka Jendela Baru ke Dunia Fotografi

Salah satu perintah yang umum digunakan adalah lsblk. Perintah ini akan menampilkan daftar blok perangkat, termasuk penyimpanan internal. Informasi yang ditampilkan dapat mencakup nama perangkat, ukuran, jenis, dan sistem file. Informasi ini dapat memberikan petunjuk tentang jenis penyimpanan yang Anda gunakan (eMMC atau UFS) dan ukurannya.

Untuk informasi yang lebih detail, Anda bisa menggunakan perintah lain yang mungkin memerlukan akses root, seperti smartctl. Perintah ini dapat memberikan informasi tentang status SMART (Self-Monitoring, Analysis and Reporting Technology) dari drive penyimpanan, yang dapat mengindikasikan adanya potensi masalah. Namun, interpretasi data SMART membutuhkan pemahaman teknis yang cukup.

4. Memeriksa Informasi Sistem Melalui Pengaturan Perangkat

Sebagian besar perangkat Android menyediakan informasi dasar tentang penyimpanan internal melalui menu pengaturan. Anda dapat menemukan informasi seperti total kapasitas penyimpanan, ruang yang digunakan, dan ruang yang tersedia. Walaupun informasi ini tidak memberikan data performa yang detail seperti aplikasi benchmark, informasi ini tetap bermanfaat sebagai gambaran umum tentang kondisi penyimpanan Anda. Anda juga bisa mencari informasi tentang jenis penyimpanan yang digunakan (eMMC atau UFS) pada spesifikasi perangkat di situs web produsen.

5. Mencari Indikasi Masalah Performa

Meskipun aplikasi dan perintah CLI memberikan data numerik, Anda juga dapat memperhatikan indikator masalah performa yang terlihat. Beberapa tanda yang menunjukkan masalah pada penyimpanan internal termasuk:

  • Perangkat lambat dan lemot: Aplikasi lama terbuka, game sering lag, dan sistem secara keseluruhan berjalan lambat.
  • Aplikasi sering crash atau force close: Kegagalan penyimpanan dapat menyebabkan aplikasi mengalami crash atau force close.
  • Kehilangan data secara tiba-tiba: Kerusakan penyimpanan dapat menyebabkan hilangnya data.
  • Pesan error terkait penyimpanan: Perangkat Anda mungkin menampilkan pesan error terkait masalah penyimpanan.
BACA JUGA:   Cara Print Hitam Putih di PDF: Panduan Lengkap

Jika Anda mengalami masalah-masalah ini, sangat disarankan untuk melakukan pengecekan lebih lanjut menggunakan metode-metode yang telah dijelaskan di atas.

6. Pentingnya Pencegahan dan Perawatan

Selain melakukan pengecekan berkala, langkah-langkah pencegahan dan perawatan yang tepat dapat memperpanjang umur dan kinerja penyimpanan internal Anda. Beberapa tips yang dapat Anda terapkan:

  • Hindari mengisi penyimpanan hingga penuh: Memberi ruang kosong yang cukup dapat meningkatkan performa dan mencegah masalah.
  • Pastikan perangkat Anda selalu terupdate: Update sistem operasi seringkali termasuk perbaikan bug dan optimasi performa.
  • Gunakan aplikasi antivirus dan antimalware: Virus dan malware dapat merusak data dan menurunkan performa perangkat.
  • Lakukan backup data secara berkala: Backup data penting akan melindungi Anda dari kehilangan data akibat kegagalan penyimpanan.

Dengan memahami perbedaan antara eMMC dan UFS, menggunakan alat pengujian yang tepat, dan memperhatikan indikasi masalah, Anda dapat memantau kesehatan dan performa penyimpanan internal perangkat Android Anda dan mengambil tindakan yang tepat jika diperlukan. Ingatlah untuk selalu melakukan backup data Anda secara teratur untuk menghindari kehilangan data yang tidak diinginkan.

Also Read

Bagikan:

Tags